Bisnis.com, JAKARTA – Lo Kheng Hong adalah salah satu investor saham paling berhasil di Indonesia. Sebagian orang menyebutkan Warren Buffet Indonesia.
Berikut ini penjelasan Lo Kheng Hong ketika berkunjung ke kantor redaksi Bisnis pada Selasa (24/11/2015) tentang strateginya dalam bermain saham. Menurut Lo Kheng Hong, ada lima hal yang dia pertimbangkan ketika membeli saham sebuah perusahaan publik.
Pertama, penerapan GCG atau good corporate governance. “Riset menyatakan perusahaan yang (dikelola dengan) GCG bagus itu menguntungkan. Kalau pengelolanya tidak jujur itu mengerikan,” ujarnya.
Perusahaan semacam ini, katanya, umumnya berupa bank, BUMN yang bagus, serta perusahaan multinasional atau grup besar. Dia mengingatkan, jika ada transaksi afiliasi, itu menunjukkan GCG-nya kurang bagus.
Hal kedua yang dipertimbangkan adalah sektor usaha. Lo Kheng Hong berpendapat sektor barang konsumsi merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh bahkan ketika IHSG turun.
Pertimbangna ketiga, lanjut Lo Kheng Hong, adalah laba yang besar.
Pertimbangan keempat, pertumbuhan perusahaan. “Contohnya BRI itu selama 10 tahun tumbuh terus.”
Memiliki perusahaan yang labanya besar, kata dia, mirip dengan memiliki mesin uang.
Adapun memiliki perusahaan yang tumbuh itu seperti memiliki mesin uang yang daya cetaknya terus meningkat.
Pertimbangan kelima dalam memilih saham, kata Lo Kheng Hong, adalah valuasi yang lebih rendah dibandingkan nilai wajar. Untuk tahu nilai wajar, investor perlu tahu tentang aset dan perbandingannya dengan perusahaan sejenis di tempat lain. Terkait dengan penilaian ini pula Lo Kheng Hong tidak suka membeli saham perdana.