Bisnis.com, JAKARTA— Hingga September 2015, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) sudah mendapatkan kontrak hingga Rp2,2 triliun sejak awal tahun.
Ditargetkan, nilai kontrak baru yang berhasil dicapai hingga akhir tahun bisa mencapai Rp3,4 triliun. “Ada carry over dari tahun sebelumnya sekitar Rp812 miliar, kalau ditotal bisa sampai Rp4,2 triliun,” kata Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) Entus Asnawi Mukhson di Jakarta, Selasa (10/11)
Menurutnya, permintaan kebutuhan beton pracetak terus menunjukkan pertumbuhan yang baik. Salah satunya didukung oleh proyek infrastruktur yang sudah mulai memasuki kuartal IV/2015. Pemerintah sendiri juga mempercepat kontrak pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur agar pelaksanaannya dapat dimulai awal 2016.
“Memasuki kuartal IV, WTON akan mulai berkontribusi di poyek tol Soroja (Soreang-Pasir Koja) di Jawa Barat. WTON akan menyuplai produk tiang pancang dan balok untuk pembangunan tol tersebut sepanjang 10 km,” jelasnya.
Perseroan memproyeksi, potensi kontrak yang akan diraih dalam proyek ini sekitar Rp100 miliar. Selain itu, WTOn juga sedang proses menyuplai tiang pancang untuk proyek light rail transit (LRT) Jalur Cibubur-Cawang.
Beberapa proyek lain yang tengah digarap a.l Jalan Akses Gedebage, Bandung, proyek Jembatan Petuk (Kupang, Nusa Tenggara Timur), PLTU Pangkalan Susu (Langkat, Sumatra Utara), Apartemen Puncak CBD fase 1 (Wiyung, Jawa Timur), pabrik PT Indofood Noodle Division (Sidoarjo, Jawa Timur),
Selanjutnya Apartemen Gunawangsa (Surabaya ), Apartemen the MAJ Collection (Bandung, Jawa Barat), Apartemen Mahogany (Karawang, Jabar), Proyek Perluasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jalur Kereta Api Lintas Bangil (Jatim), dan Tol Mojokerto-Kertosono Seksi 2 (Jabar).