Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) membukukan kerugian Rp773,99 miliar pada kuartal III/2015, meroket 994% dari rugi bersih tahun lalu Rp70,74 miliar.
Direktur Investor Relations UNSP Andi W. Setianto mengatakan perseroan membukukan penjualan Rp1,6 triliun sepanjang sembilan bulan pada 2015. Penjualan itu melorot 21% dari periode yang sama tahun lalu Rp2,02 triliun.
"Penjualan yang positif ini ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp1,2 triliun dan komoditas karet Rp400 miliar," ungkapnya dalam keterangan pers, Rabu (4/11/2015).
Dia mengatakan, produksi dua komoditas itu tetap stabil di tengah pelemahan harga komoditas di pasar global, pungutan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) fund US$50 per ton, dan El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrim udara kering dan kurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan.
Menurutnya, pada tahun lalu, nilai penjualan emiten Grup Bakrie itu masih tumbuh 27%. Jika dilihat, harga komoditas sawit utama yaitu CPO, masih dalam tren penurunan harga yang berlangsung sejak 2011 hingga ke level terendah bulanan US$480 per ton FOB Malaysia pada kuartal III/2015.
UNSP tercatat meraup penjualan Rp1,6 triliun dengan laba kotor Rp417 miliar pada kuartal III/2015.
"Sesuai siklus tahunan, peningkatan produksi sawit mulai terlihat di kuartal 3-2015 dan diperkirakan mencapai puncaknya di kuartal terakhir," tuturnya.
