Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (27/10/2015) ditopang pelemahan indeks dolar AS.
"Volatilitas tinggi rupiah akan tetap terjadi menjelang FOMC meeting di tengah minggu ini. Tapi pada hari ini sepertinya sentimen pelemahan dolar bisa sedikit membantu rupiah untuk menguat,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (27/10/2015).
Dikemukakan fokus pasar global masih tertuju pada rilis FOMC meeting pada Kamis dini hari..
“Angka PDB AS kuartal III/2015 yang datang Kamis malam menjadi fokus berikutnya. Dolar berpeluang melemah di pasar Asia pada hari ini,” kata Rangga.
Setelah sempat menguat hingga level 97, indeks dolar akhirnya melemah menyusul buruknya angka penjualan rumah baru yang menyentuh titik terendah dalam satu tahun terakhir.
Kondisi tersebut diikuti oleh turunnya yield US Treasury 10 tahun sebesar 3.4bps.
Dikemukakan rupiah melemah hingga Senin sore walaupun sempat menguat sesaat di hari yang sama.
Dia mengatakan sentimen positif yang sempat datang terutama ke pasar saham pasca pemangkasan suku bunga oleh PboC, justru tidak sepenuhnya memberikan efek penguatan terhadap kurs di Asia.
Pemangkasan suku bunga oleh PBoC sebelumnya diikuti oleh devaluasi yuan yang pada saat itu mendorong depresiasi tajam kurs terhadap dolar.