Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas masih bertahan menguat pagi ini, belum merespons data impor China yang lebih rendah dari perkiraan.
Seperti diketahui China merupakan negara pengkonsumsi emas tertinggi di dunia.
Dikemukakan pasar memang saat ini masih mengamati dampak perlambatan ekonomi China terhadap global.
Namun pasar emas mendapat sentimen positif dari kemungkinan bank sentral Amerika serikat yang masih terbuka kemungkinan menunda kenaikan Fed Rate yang direncanakan tahun ini.
Bloomberg, Rabu (14/10/2015) mengemukakan emas pengiriman Desember 2015 pada pk. 07.43 WIB menguat 1,4 poin atau 0,12% ke US$1.166,8 per ounce.
Pada Selasa harga menyentuh US$1.169,10 per ounce, dan menjadi level tertinggi sejak 24 Agustus.
Investor akan mengamati data inflasi Rabu untuk sinyal terbaru tentang perekonomian China.