Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menembus level Rp14.700 pada Selasa (29/9/2015) tertekan penurunan harga komoditas.
Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor di Rp14.728 per dolar AS, merosot 32 poin atau melemah 0,28% dari kurs kemarin.
Rupiah juga tertekan di pasar spot. Nilai tukar rupiah pagi ini sempat menembus level Rp14.800, melemah 1,05% atau 154 poin ke RP14.828 per dolar AS. Pada pukul 10.05 WIB, rupiah melemah 95 poin atau 0,65% ke RP14.769 per dolar AS.
Penurunan harga komoditas, setelah data menunjukkan rata-rata laba perusahaan di China merosot 8,8% year on year pada Agustus menekan mata uang negara eksportir komoditas termasuk Indonesia.
IMF kemarin malam juga melaporkan penurunan permintaan komoditas berpotensi mengadang laju pertumbuhan ekonomi negara-negara penghasil sumber daya alam.
Pertumbuhan ekonomi negara pengekospor komoditas bisa merosot 1% per tahun pada periode 2015–2017 dibandingkan dengan periode 2012–2014. Negara pengekspor energi berpeluang kehilangan 2,25% pertumbuhan ekonomi per tahun pada periode yang sama.
Secara umum dollar akan kembali kuat di Asia dan penurunan drastis harga komoditas akan memberikan tekanan terhadap rupiah untuk melemah,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
29 September | Rp14.728 |
28 September | Rp14.696 |
25 September | Rp14.690 |
23 September | Rp14.623 |
22 September | Rp14.486 |
Sumber: Bank Indonesia