Bisnis.com, JAKARTA—Obligasi pemerintah bertenor pendek semakin aktif diperdagangkan, menandakan kenaikan volatilitas pasar obligasi domestik.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 kembali meningkat, naik 4 basis poin ke 9,060% pada pukul 10.49 WIB, Selasa (22/9/2015). Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun 0,24% ke 96,001.
Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas mengatakan pergerakan rupiah membuat volatilitas pasar obligasi sekunder semakin tinggi.
Hal tersebut terindikasi oleh minat investor yang tinggi terhadap SUN berdurasi kurang dari 1 tahun dan penurunan frekuensi perdagangan SUN bertenor panjang.
“Walaupun inflasi bulan September ini diperkirakan turun, yield sepertinya masih mengekor pelemahan rupiah yang saat ini sudah mendekati Rp14.500/US$,” kata Nico.
Imbal hasil masih terus naik di hari lelang SUN pemerintah. Nico menjelaskan dampak lelang tidak besar karena pemerintah hampir menyelesaikan traget pembiayaan 2015.
“Potensi (SUN bergerak) flat hingga melemah terbatas. Hari ini pun lelang memberikan kesempatan pada pemerintah menyerap sesuai target indikatif, namun bila yield terlalu tinggi pemerintah tidak akan agresif,” kata Nico.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
22/9/2015 (10.49 WIB) | 96,001 (-0,24%) | 9,060 |
21/9/2015 | 96,228 (-0,45%) | 9,020 |
18/9/2015 | 96,665 (+1,75%) | 8,944 |
17/9/2015 | 95,002 (+1,34%) | 9,237 |
sumber: Bloomberg