Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah kembali mendorong yield surat utang negara pada Jumat (18/9/2015) yang kemarin merosot menjelang keputusan Fed Fund Rate.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 kembali meningkat, naik 3 basis poin ke 9,271% pada pukul 10.42 WIB. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun 0,20% ke 94,815.
Kemarin, yield obligasi pemerintah tersebut anjlok 23 basis poin ke 9,237%.
Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas mengatakan harga SUN kemarin terdorong oleh spekulasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga.
Investor memanfaatkan apresiasi rupiah dan yield SUN yang tinggi untuk membeli obligasi bertenor pendek.
Kenaikan harga SUN tersebut berpotensi berlanjut pada pembukaan perdagangan pasar obligasi sekunder hari ini yang dibuka flat
“Namun, penguatan ini bisa tertahan oleh pelemahan rupiah yang dibuka hari ini melemah sehingga bisa berpotensi flat,” kata Nico.
Rupiah hari ini sempat merosot hingga 26 poin ke Rp14.485 per dolar AS setelah dibuka menguat 6 poin ke Rp14.453 per dolar AS.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
18/9/2015 (10.42 WIB) | 94,815 (-0,20%) | 9,271 |
17/9/2015 | 95,002 (+1,34%) | 9,237 |
16/9/2015 | 93,750 (-0,37%) | 9,462 |
15/9/2015 | 94,101 (-0,69%) | 9,398 |
sumber: Bloomberg