Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan diperkirakan masih turun dalam beberapa hari mendatang.
Lanjar Nafi, analis PT Reliance Securities Tbk., memperkirakan IHSG masih dalam kondisi bearish dalam beberapa hari ke depan. Prediksinya, Selasa, (8/9/2015), IHSG di titik support 4.240 dan titik resistance 4.350.
“Selasa, investor akan memperhatikan neraca perdagangan China. Kalau defisit cukup besar, bisa terkena negatif ke bursa Asia serta data neraca perdagangan Jerman yang kemungkinan positif,” katanya, Senin, (7/9/2015).
Bakal digelarnya rapat Federal Open Market Committee pada medio bulan ini juga akan diperhatikan investor.
“Dalam 10 hari ke depan investor cukup was-was,” ucap Lanjar.
Penurunan IHSG pada Senin, menurutnya, disebabkan kondisi bursa Asia yang melemah akibat data cadangan devisa China yang turun. SSE Comp. China merosot 2,52%. Ditambah lagi turunnya nilai tukar rupiah sebesar 0,66% menuju Rp14.200 per dolar AS.
“Kondisi itu membuat investor asing dan domestik khawatir sehingga aksi jual tidak bisa lagi dibendung. Investor asing sampai net sell Rp488,93 miliar,” ujar Lanjar.
Merosotnya IHSG pada Senin juga merespons data cadangan devisa Indonesia pada Agustus. Per akhir Agustus 2015 cadangan devisa sebesar US$105,34 miliar, turun US$2,21 miliar.