Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan baja milik negara PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berencana membangun pembangkit listrik jika mendapat penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp1,5 triliun pada tahun depan.
Berdasarkan Nota Keuangan Rancangan APBN 2016, emiten berkode saham KRAS itu diusulkan oleh pemerintah untuk memperoleh PMN tunai senilai Rp1,5 triliun.
PMN itu bakal digunakan untuk mendukung pembiayaan pembangunan hot strip mill (HSM) #2 dan pembangunan pembangkit listrik.
PMN untuk KRAS itu memiliki manfaat untuk memperkuat daya saing sektor industri dasar nasional dalam mendukung program pembangunan infrastruktur pemerintah.
Selain PMN tunai, perusahaan juga diusulkan memperoleh PMN non-tunai senilai Rp956,5 miliar yang dimaksudkan sebagai pemenuhan legalitas kapitalisasi laba tahun 2010 yang telah dilaporkan sebagai dividen saham oleh KRAS.
Sekretaris Perusahaan KRAS, Iip Arief Budiman mengatakan pembangunan pembangkit listrik itu masih dalam tahap perencanaan.
“Pembangunan pembangkit listrik sudah direncanakan, namun belum dibangun,” ujarnya.