Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (27/7/2015) melemah hingga akhir perdagangan.
“Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini. FOMC meeting ditunggu, harga minyak turun drastis,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (27/7/2015).
Dikemukakan fokus investor global pada minggu ini akan tertuju pada hasil FOMC meeting yang akan dirilis pada Kamis dini hari WIB (30/7/2015).
Petunjuk kapan Fed rate akan dinaikkan menjadi poin penting yang ditunggu oleh investor global.
Dikemukakan semenjak FOMC meeting terakhir, tidak ada perbaikan signifikan yang ditunjukkan data ekonomi AS, bahkan rilis laporan keuangan beberapa perusahaan di AS yang baru dimulai, dinilai sangat mengecewakan.
“Sehingga tidak heran konsensus waktu kenaikan Fed rate perlahan mulai bergeser ke 2016,” kata Rangga.
Rupiah kembali melemah di perdagangan Jumat, sejalan dengan penguatan dolar di Asia.
Rangga mengatakan tidak hanya akibat bangkitnya harapan kenaikan suku bunga the Fed menjelang FOMC meeting, tetapi akibat anjloknya harga minyak dunia yang terutama diakibatkan peningkatan pasokan dari OPEC.
“Penurunan harga minyak selalu terasosiasi dengan penguatan dollar index,” kata Rangga.
Sementara itu, ujarnya, untuk negara pengekspor komoditas seperti Indonesia, hal itu memperbesar peluang turunnya ekspor serta pasokan dolar domestik.