Bisnis.com, JAKARTA- Harga minyak mengalami penurunan terdalam mingguan sejak Januari, karena stok yang mencukupi ditambah kesepakatan untuk meringankan sanksi terhadap Iran.
Stok minyak mentah AS tecatat hampir 100 juta barel. Prospek peningkatan output Iran juga membayangi, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (18/7/2015).
Sementara itu organisasi negara pengekspor minyak terus memompa minyaknya, dan Iran berusaha untuk mendapatkan kembali pangsa pasar.
"Psikologi di pasar masih bearish karena situasi kelebihan pasokan. Pasar menyoroti kesepakatan Iran dan situasi di Yunani," kata Michael Lynch, Presiden Strategic Energy & Economic Research.
Pada Jumat, WTI melemah 0,04% ke US$50,89 per barel. Brent menguat 0,32% ke US$57,13/barel.