Bisnis.com, JAKARTA - PT Binakarya Jaya Abadi Tbk. (BIKA) menjadi emiten ke-11 yang mencatatkan saham di PT Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Harga saham perdana BIKA dipatok Rp1.000/lembar.
Perusahaan yang berdiri sejak 28 November 2007 itu menjadi emiten ke-516 yang terdaftar di BEI. Pencatatan saham dilakukan pada sesi perdagangan I hari ini, Selasa (14/7/2015).
Emiten ini bergerak dalam bidang konstruksi dan pembangunan properti, investasi, perdagangan, manufaktur, jasa, dan transportasi darat. Kantor pusat Binakarya terletak di Mall Taman Palem Jakarta Barat.
Penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) Binakarya dengan menerbitkan 150 juta lembar saham baru, lebih rendah dari target awal sebanyak 238 juta lembar. Harga saham yang dipatok juga mencapai Rp1.000/lembar dari target awal Rp900-Rp1.300 per lembar.
Untuk itu, perseroan mengantongi dana segar dari IPO sebesar Rp150 miliar, lebih rendah dari target awal Rp215 miliar-Rp310 miliar. Nilai masing-masing saham sebesar Rp100 per lembar.
Selain mencatatkan saham perdana, perseroan juga mencatatkan saham pemilik sebanyak 442,28 juta lembar. Secara keseluruhan, BIKA mencatatkan saham sebanyak 592,28 juta lembar dengan kapitalisasi pasar Rp592,28 miliar.
Manajemen sedikit mengubah rencana penggunanaan dana hasil IPO menjadi 40% untuk pengembangan bisnis anak usaha dari sebelumnya sebesar 50%. Kemudian sebesar 45,02% untuk pembayaran utang kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dari sebelumya 30%.
Pembayaran utang dilakukan oleh PT Binakarya Citra Buana kepada Bank BTN sehubungan dengan fasilitas kredit investasi dan modal kerja. Terakhir, sebesar 14,98% dana digunakan untuk modal kerja anak usaha yang tadinya dialokasikan sebesar 20%.
Saham BIKA dicatat di papan pengembangan pada sektor properti, real estate, dan konstruksi gedung, dengan subsektor properti dan real estate. Perseroan telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2015 dengan masa penawaran dilakukan pada 2-8 Juli 2015.
Sebelum IPO, saham Binakarya Jaya Abadi dimiliki oleh Budianto Halim (46,81%), Go Hengky Setiawan (49,60%), Leonardo Hans Halim (1,56%), Putu Junikayasa (1,13%), Elizabeth Jane (0,56%) dan Bunarji Wibisono (0,34%). Bertindak selaku penjamin emisi adalah PT RHB OSK Securities Indonesia.