Bisnis.com, JAKARTA— Obligasi pemerintah bertenor 10 tahun pada siang ini, Kamis (9/7/2015) kembali melemah, ditandai dengan yield yang naik.
Pelemahan obligasi tersebut di tengah gejolak bursa China, serta belum jelasnya keberlangsungan posisi Yunani di Zona Euro, terkait dengan masalah utangnya yang gagal bayar ke IMF.
Data dari Bloomberg menyebutkan yield obligasi pemerintah bertenor 10 tahun seri FR 56, pada hari ini, pk. 11:36 WIB naik 0,17% ke level 8,388. Pada perdagangan Rabu, yield bertengger di angka 8,374 (+2,29%).
Sementara itu obligasi pemerintah AS untuk tenor 10 tahun juga melemah. Yield US treasury naik 1,06% pada pk. 11:37 WIB hari ini.
“(Pasar obligasi) sekarang ini lebih banyak dipengaruhi faktor luar. Setelah sentimen Yunani sudah agak lewat, (berganti) China. Sementara itu lembaga internasional (merilis penurunan proyeksi) pertumbuhan (ekonomi Indonesia),” Analis Danareksa Sekuritas Amir A Dalimunthe saat dihubungi hari ini, Kamis (9/7/2015).
Seperti diketahui Word Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,7% YoY atau melemah dari perkiraan sebelumnya 5,2% YoY.
Laju obligasi pemerintah tenor 10 tahun seri FR56
Tanggal | Harga | Yield |
Pk. 11:36 WIB (9 Juli) | 99,887 (-0,10%) | 8,388 (+0,17%) |
8 Juli | 99,989 (-1,34%) | 8,374 (+2,29%) |
Sumber: Bloomberg, 2015