Bisnis.com, JAKARTA- Sentimen negatif Yunani menekan pergerakan IHSG dan hampir seluruh indeks acuan di Asia pada perdagangan Senin (29/6). Meski demikian, Bursa Efek Indonesia menilai dampak sentimen Yunani ke Indonesia lebih pada dampak psikologis.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Senin (29/6) ditutup turun 0,82% ke level 4.882,58. Indeks terus bergerak di bawah level pembukaan 4.896,23 dan sempat jatuh hingga 1,31% ke level 4.848,42. Adapun, asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp394,31 miliar.
Sebanyak 212 saham melemah, 50 saham menguat, dan 251 saham stagnan dari 513 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks sektor properti turun paling tajam setelah anjlok 3,28%, sedangkan indeks aneka industri naik sendirian dengan penguatan 0,51%.
Hampir seluruh indeks bursa Asia hari ini berakhir di zona merah. Indeks Nikkei 225 anjlok 2,88% sedangkan indeks Hang Seng jatuh 2,61%. Anomali terjadi pada indeks bursa Vietnam. VN-INdex melejit 1,72% setelah batas kepemilikan asing di perusahaan Vietnam ditingkatkan dari 49% menjadi hingga 100%.
Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan pengaruh sentimen Yunani terhadap IHSG lebih pada unsur politik yang sulit ditebak. Dia menilai, efek psikologi sentimen Yunani lebih menakutkan dampaknya dibandingkan dengan dampak riilnya. “Saya lihat dampaknya tidak besar ke Indonesia,” kata Tito di Jakarta, Senin (29/6).
Menurutnya, optimisme terhadap pasar modal Indonesia didorong oleh pilihan saham yang masih cukup bagus-bagus. “Perusahaan di Indonesia bagus-bagus. Saya lihat ke Indonesia lebih ke dampak psikologisnya,” tambahnya.