Bisnis.com, JAKARTA--Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia selama bulan puasa diprediksi turun hingga 20%-30%.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi harian selama empat hari berturut-turut selama puasa adalah sekitar Rp3,9 triliun, Rp5,36 triliun, Rp3,9 triliun, dan Rp3,89 triliun.
Nilai transaksi harian tersebut sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan hari-hari normal. Biasanya, nilai transaksi harian paling tidak menyentuh Rp4 triliun di tengah pasar saham yang sedang melemah ini.
Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan tren transaksi jual beli saham di bursa saham selama puasa memang selalu turun.
Menurutnya, penurunan ini merupakan hal yang biasa dan memang terjadi setiap tahunnya. Di tengah kondisi pasar saham yang tidak bagus ini, penurunan transaksi saham selama puasa kali ini diprediksi bisa lebih tinggi.
“Mungkin bisa turun 20%-30%, masih normal sebenarnya dan merupakan hal yang wajar,” kata Satrio kepada Bisnis.com, Selasa (23/6/2015).
Menurutnya, investor bisa kembali ke pasar saham selama puasa ini apabila arah pasar saham mulai membaik. Saat ini, sebagian besar investor wait and see menunggu data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015.
“Tunggu saja, ekspetasi pasar bila pertumbuhan ekonomi membaik indeks akan bisa kembali bergairah dan investor kembali. Namun, kalau tidak sesuai dengan ekspetasi, maka pasar akan dalam tren pelemahan berkepanjangan,” jelasnya.
Dia menilai, saat ini investor juga menunggu langkah yang akan diambil Jokowi dalam mengatasi perlambatan ekonomi ini. Selain itu juga, menunggu perombakan kabinet lantaran ada sejumlah menteri yang memiliki kinerja tidak maksimal.
“Semua berharap pada Jokowi. Sekarang aliran dana asing akibat Jokowi Effect masih ada sekitar Rp20,5 triliun. Kalau Jokowi lambat menyelesaikan, bisa kabur itu semua.”
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, juga mengatakan bahwa nilai transaksi selama puasa memang akan mengalami penurunan. “Persisnya saya tidak sedang pegang data, tapi pengalaman trading selalu sepi ketika puasa,” ujarnya.
Pada sisi lain, Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh ke zona merah di penghujung periode perdagangan Selasa tertekan penjualan saham Unilever dan Astra. IHSG hari ini ditutup melemah 0,44% ke 4.937,65, jatuh dari zona hijau dalam 10 menit terakhir perdagangan.
IHSG jatuh tertekan aksi jual saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Astra International Tbk di menit-menit terakhir. Saham UNVR yang turun 8,44 poin dan saham ASII yang turun 7,46 poin adalah beban utama pergerakan IHSG hari ini. Adapun, asing mencatatkan penjualan bersih pada perdagangan kemarin, yakni Rp113,9 miliar.
“Di akhir perdagangan banyak yang bantai, saham Unilever sama United Tractor turun cukup banyak juga. Ini ada kemungkinan tanggapan pasar terhadap pengumuman pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi ,” katanya.
Pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 menjadi 5,5%-6,0% menyusul proses penanganan Yunani yang berjalan alot karena bisa memengaruhi stabilitas pasar keuangan global termasuk Indonesia.