Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (23/6/2015) berpeluang menguat.
“Hari ini rupiah berpeluang melanjutkan euforia optimisme dari Yunani, walaupun baiknya data AS yang menguatkan dollar index bisa membatasi penguatan,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta , dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (23/6/2015).
Dikemukakan indeks dolar kembali menguat merespon baiknya angka penjualan rumah AS. Indeks dolar berhasil menguat, walaupun sempat tertekan oleh berkurangnya permintaan aset safe haven, menyusul bangkitnya optimisme kesepakatan antara Yunani dan Troika bisa tercapai.
Yunani telah memberikan proposal baru dengan perubahan seignifikan yang mendekati keinginan pemberi utang. Hal itu mendorong yield obligasi Yunani 10 tahun turun dari 12,6% ke 11,2% hingga malam tadi.
Kemarin, ujarnya, rupiah berhasil menguat bersama mata uang lain di Asia setelah optimisme muncul di Zona Euro terkait negosiasi utang Yunani.
Yield SUN10 tahun juga akhirnya mampu turun ke kisaran 8,3—8,4% hingga Senin sore.
Namun, tambahnya, secara umum belum ada kesepakatan yang terjadi antara Yunani dan Troika.
“Di tambah lagi, isu negatif domestik terkait dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi serta inflasi yang naik di Juni masih akan menjadi ancaman utama terhadap rupiah,” kata Rangga.