Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (15/6/2015) menantikan rilis neraca perdagangan dalam negeri.
“Pagi ini neraca perdagangan diperkirakan masih surplus walaupun menipis,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (15/6/2015).
Sentimen luar negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah menjelang rapat petinggi bank sentral AS, Federal Reserve. Diselenggarakan pada 16—17 Juni 2015.
Rangga mengemukakan sentimen AS naik pada Jumat malam, tetapi secara umum perkembangan data ekonomi AS belum terlalu meyakinkan menjelang FOMC meeting.
“Volatilitas diperkirakan akan tinggi menjelang FOMC meeting,” kata Rangga.
Penguatan indeks dolar, ujarnya, justru terbantu kekhawatiran yang memuncak di Zona Euro terhadap masa depan Yunani.
Euro melemah sementara yield Bund Jerman mulai turun.
“Sampai detik ini Yunani dan Troika belum menyepakati proposal pinjaman baru, yang dananya sangat dibutuhkan Yunani untuk memenuhi kewajibannya yang harus dilunasi pada akhir Juni,” kata Rangga.