Bisnis.com, JAKARTA— Surplus neraca perdagangan Mei 2015 yang melejit di atas estimasi di tengah penurunan nilai ekspor dan impor langsung direspons pasar.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir sesi I, Senin (15/6/2015) anjlok 1,18% ke level 4.877,53, level terendah dalam hampir 1 tahun terakhir.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan meski secara total mengalami surplus US$950 juta, lebih tinggi dari April 2015, namun secara individual nilai ekspor dan impor tercatat turun.
“Nilai ekspor dan impor tercatat turun seiring dengan masih melambatnya ekonomi dalam negeri, yang nantinya dapat memberikan sentimen negatif pada IHSG dan rupiah,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (15/6/2015).
Dikemukakannya nilai ekspor Indonesia Mei 2015 mencapai US$12,56 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,11% dibanding ekspor April 2015. Demikian juga bila dibanding Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 15,24%.
Nilai impor Indonesia Mei 2015, tambahnya, mencapai US$11,61 miliar atau turun 8,05% dibanding April 2015. Demikian pula jika dibanding Mei 2014 turun 21,40%.