Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) akan resmi listing perdana dengan melepas 12,48 miliar saham atau persisnya 12.482.937.500 lembar saham, setara 124.829.375 lot pada hari ini, Rabu (9/7/2025).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Chandra Daya Investasi mengalami total kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 15,06 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Selasa (8/7/2025), total pesanan saham CDIA mencapai 187,98 miliar saham atau tepatnya 187.983.031.700 lembar saham, dari rencana 12,48 miliar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Adapun Chandra Daya Investasi, emiten berkode saham CDIA tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp190 per saham sehingga perseroan meraup dana segar maksimal senilai Rp2,37 triliun.
Dalam penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung pada 19-24 Juni 2025, CDIA membanderol harga penawaran di rentang Rp170 hingga Rp190 per saham. Berdasarkan hasil bookbuilding, CDIA menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp190 per saham.
Manajemen CDIA menjabarkan kondisi pasar saat bookbuilding dilakukan dengan mempertimbangkan rasio-rasio perusahaan sejenis yang telah tercatat di BEI, termasuk price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV).
Baca Juga
Dengan mengacu pada kondisi keuangan CDIA pada akhir 2024, harga Rp190 per saham yang dibanderol dalam IPO Chandra Daya Investasi mencerminkan PER 36,38 kali dan PBV 1,96 kali.
"Jumlah seluruh penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp2.371.758.125.000," tulis manajemen CDIA.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh CDIA dari hasil IPO ini, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan digunakan oleh Perseroan untuk dua pos utama.
Pertama, sekitar Rp871.758.125.000 (Rp871,75 miliar) akan disalurkan perseroan melalui penyetoran modal kepada perusahaan anak perseroan yang termasuk dalam pilar bisnis logistik, yaitu PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM).
Selanjutnya, seluruh dana yang diperoleh CSI akan disalurkan kembali sebagian melalui penyetoran modal kepada Chandra Maritime International Pte. Ltd dan sisanya akan digunakan untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional. Dana yang diperoleh oleh CMI dan MIM akan digunakan untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional.
Kedua, sekitar Rp1.500.000.000.000 (Rp1,5 triliun) seluruhnya akan disalurkan oerseroan melalui penyetoran modal kepada perusahaan anak perseroan yang termasuk dalam pilar bisnis pelabuhan dan penyimpanan, yaitu PT Chandra Samudera Port (CSP), yang kemudian seluruhnya akan disalurkan kembali melalui penyertaan modal ke PT Chandra Cilegon Port (CCP).
Adapun dana yang diperoleh oleh CCP akan digunakan untuk keperluan pembuatan tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
"Apabila dana hasil penawaran umum perdana saham tidak mencukupi, perseroan masih memiliki berbagai alternatif pembiayaan yang antara lain berasal dari kas internal perseroan dan/atau fasilitas pendanaan lainnya," papar manajemen CDIA dalam prospektus.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
Sebagai informasi, Chandra Daya Investasi membukukan laba bersih sebesar US$32,69 juta per Desember 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar US$1,87 juta. Adapun, penjualan CDIA tercatat US$102,25 juta, tumbuh dari posisi yang sama di 2023 sebesar US$75,76 miliar.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.