Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (12/6/2015) tertekan.
“Rupiah berpeluang kembali melemah hari melihat dollar index yang naik hingga dini hari tadi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS
Dikemukakan kombinasi antara tidak tercapainya kesepakatan antara IMF dan Yunani serta baiknya angka penjualan ritel AS, berhasil mendorong penguatan indeks dolar AS.
Efek peningkatan risiko global akibat masalah utang Yunani serta data AS yang meningkatkan harapan kenaikan suku bunga The Fed, tambahnya, mendorong permintaan atas dolar.
“Yield Bund Jerman dan US Treasury merespons, dengan penurunan drastis terhadap berita tersebut,” kata Rangga.
Di tengah penguatan dolar di perdagangan waktu Asia kemarin, rupiah berhasil stabil. Walaupun tekanan pelemahan belum sepenuhnya hilang.
Selain akibat permintaan dolar yang memang meningkat, aksi jual baik di pasar saham dan SUN masih menjadi penyebab.
“Angka neraca perdagangan datang Senin siang diperkirakan tetap surplus tetapi menipis. Ditunggu angka produksi industri Zona Euro sore ini, dan diperkirakan baik,” kata Rangga.