Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Investor Membeludak, IPO Chandra Daya Investasi (CDIA) Oversubscribed 563 Kali dalam Penjatahan Terpusat

Chandra Daya Investasi (CDIA) resmi mencatatkan saham perdana di BEI dengan penggalangan dana jumbo senilai Rp2,37 triliun.
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) Fransiskus Ruly Aryawan dalam seremoni pencatatan saham perdana di BEI pada Rabu (9/7/2025)./youtube
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) Fransiskus Ruly Aryawan dalam seremoni pencatatan saham perdana di BEI pada Rabu (9/7/2025)./youtube

Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penggalangan dana Rp2,37 triliun.

Emiten infrastruktur ini juga mencetak rekor peminat, dengan kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 563,64 kali dalam penjatahan terpusat (pooling allotment). Sementara itu, dalam fixed allotment atau penjatahan pasti, saham Chandra Daya Investasi mengalami oversubscribed hingga 15,06 kali.

CDIA melepas 12,48 miliar saham baru atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga Rp190 per saham.

Presiden Direktur CDIA Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan apresiasi atas antusiasme investor yang tinggi, dengan jumlah pemesan mencapai 400.126 investor. Dia menyebut IPO ini menjadi fondasi strategis bagi ekspansi jangka panjang perseroan.

“Pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar Ruly dalam seremoni pencatatan perdana di BEI, Rabu (9/7/2025).

Ruly menjelaskan bahwa perseroan melihat peluang strategis dari meningkatnya permintaan infrastruktur di kawasan Asia Tenggara, khususnya di sektor logistik, energi, kepelabuhanan, pengelolaan air, dan penyimpanan.

Dari dana hasil penawaran umum yang diraih CDIA, sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk ekspansi sektor logistik melalui penyertaan modal kepada anak usaha guna pembelian kapal dan pembiayaan operasional. 

Sementara itu, senilai Rp1,48 triliun digelontorkan untuk sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, termasuk pembangunan tangki penyimpanan dan jaringan pipa ethylene.

“Kami berkomitmen menjadi mitra pertumbuhan yang mendorong solusi infrastruktur relevan di masa depan serta menciptakan nilai tambah nyata bagi pemangku kepentingan,” ucap Ruly.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper