Bisnis.com, JAKARTA—Harga nikel pagi ini menguat 2,29% ke level 101,65 yuan per metrik ton di bursa Shanghai Futures Exchange akibat data ekonomi China yang kurang menggembirakan mendorong spekulasi pejabat negara itu akan meningkatkan stimulus.
Kemarin (8/6/2015) harga komoditas tersebut menguat 0,43% atau bertengger di level 99,37 yuan per metrik ton.
Penguatan harga nikel tersebut merupakan yang tertinggi dalam kurun hampir tiga pekan.
“Setiap ada penurunan data ekonomi di China akan cocok dengan spekulasi soal stimulus,” ujar Michael Turek, head of base metals BGC Partners Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa 99/6/2015).
Jika ada stimulus, termasuk pembangunan infrastruktur, maka permintaan atas logam dasar akan naik, ujarnya.