Bisnis.com, JAKARTA— Obligasi pemerintah RI merosot ke harga terendah 2015 di pasar sekunder dan mendongkrak yield SUN tenor 10 tahun mendekati 8,3%.
Obligasi global pemerintah RI bertenor 10 tahun diperdagangkan di harga 98,870, level terendah sepanjang 2015 dengan yield 4,269. pada pukul 13.17 WIB.
Tekanan juga terjadi pada obligasi pemerintah RI berdenominasi rupiah. Harga SUN yang jatuh tempo pada Maret 2024 merosot 0,75% ke 100,459 dengan yield mencapai 8,297 pada pukul 13.17 WIB.
Wahyu Trenggono dari Indonesia Bond Pricing Agency memperkirakan tekanan terhadap surat utang RI merupakan sentimen sementara, bukan cerminan dari penilaian investor atas profil risiko Indonesia.
Penjualan obligasi pemerintah, lanjutnya, kemungkinan disebabkan oleh antisipasi investor global atas penaikan fed fund rate oleh bank sentral Amerika Serikat.
“Harusnya enggak ada sentimen apa-apa, credit rating kita baru dinaikkan. Kecuali misalnya kalau The Fed mau naikkan bunga, tapi itu belum tentu jadi,” kata Wahyu, Kamis (4/6/2015).
Dia menjelaskan penarikan modal dari obligasi rutin terjadi sejak The Fed memulai proses pengetatan kebijakan moneter pada 2013.
Wahyu memperkirakan investor global akan kembali mencari obligasi RI di pasar sekunder setelah sentimen spekukasi penaikan suku bunga The Fed surut.