Bisnis.com, TANGERANG – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. berencana diversifikasi usaha ke sektor farmasi dan memperkuat sektor e-commerce. Namun, sejauh ini fokus utama perseroan masih menggenjot sektor utamanya di ritel baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Anggara Hans Prawira, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, mengatakan perseroan akan ekspansi ke sektor farmasi atau apotik lewat perusahaan tidak langsung yaitu PT Sumber Indah Lestari .
“Namun, saat ini apotik kami belum bisa komersial karena harus memenuhi beberapa izin. Saat ini, Sumber Indah Lestari melalui gerainya bernama Dan+Dan masih fokus di sektor beauty dan healthy,” ujarnya dalam paparan publik pada Rabu (27/5).
Sementara itu, emiten berkode AMRT ini juga sedang memperbaiki sistem di sektor e-commercenya untuk bisa tumbuh lebih baik ke depannya. Nantinya, e-commerce ini akan disinergikan dengan sektor fisik ritel perseroan.
Hans mengakui bisnis e-commerce mempunyai prospek yang cukup bagus ke depannya apalagi bila disinergikan dengan sektor ritel fisik perseroan. Selama satu setengah tahun bisnis e-commerce berjalan, perseroan masih harus membenahi platform agar lebih optimal.
“Namun, untuk jangka dekat tidak akan terlalu berkontribusi untuk pendapatan perseoran karena saat ini kondisisnya masih prematur,” ujarnya.
Adapun, pada tahun ini perseroan masih gencar untuk menambah gerai di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk penambahan gerai dan gudang di dalam negeri, perseroan menganggarkan belanja modal senilai Rp2 triliun yang diambil dari kas internal perseroan.
Pada tahun ini perseroan menargetkan pertambahan gerai sebanyak 1.200, sedangkan realisasi sepanjang kuartal I/2015 sebesar 243 gerai, sedangkan untuk gudang akan bertambah tiga yaitu di Batam, Cianjur, dan Serang. Saat ini gudang perseroan di Batam sudah beroperasi.
Dia menuturkan selain dalam negeri, perseroan juga akan menambah gerai di Filiphina lewat anak usahanya Alfamart Retail Asia Pte. Ltd. sekitar 120 gerai dengan skema franchise.
“Nantinya, untuk menambah gerai itu, kami akan berinvestasi senilai 50 miliar dengan mata uang Filiphina lewat pinjaman,” ujarnya.