BISNIS.COM, TANGERANG – PT Midi Utama Indonesia Tbk menghentikan ekspansi pengembangan gerai Alfa Express mengingat konsep yang dikembangkan hampir sama dengan gerai Lawson yang mulai dibuka sejak 2011 lalu, yakni berbentuk convenience store.
Direktur Keuangan PT Midi Utama Indonesia Tbk Suantopo Po mengatakan penghentian tersebut dilakukan untuk menghindari tumpang tindih antara gerai Alfa Express dengan Lawson.
“Awalnya, konsep yang dikembangkan convenience store, dengan adanya Lawson maka ke depan tidak akan kembangkan Alfa Express lagi, mulai tahun ini tidak ada gerai Alfa Express yang dibuka,” ucapnya dalam Public Expose hari ini, Senin (10/6/2013).
Terkait hal tersebut, saat ini perseroan sedang dalam pengkajian mendalam untuk kelanjutan format pengembangan gerai Alfa Express yang telah didirikan sejak 2009 lalu.
Operation Director PT Midi Utama Indonesia Deny Liaw mengatakan dari hasil riset dan pengkajian tersebut akan ditetapkan keputusan terbaik untuk keberlanjutan Alfa Express, tetap dipertahakan sejumlah yang sudah ada atau mengkonversikan seluruhnya.
Ditargetkan hasil dari pengkajian tersebut akan diputuskan setidaknya pada pertengahan tahun ini. “Kami akan mencari format baru yang terbaik, tetap dipertahankan dengan mengganti format atau dikonfersikan untuk sejumlah gerai yang diarahkan ke Lawson atau Alfamidi. Kami juga belum memutuskan berapa yang dikonfersi dan dipertahankan.”
Terhitung sejak 2012, perusahaan yang melantai di bursa dengan kode sama MIDI ini mulai mengkonversikan sejumlah gerai Alfa Express menjadi Alfamidi dan Lawson. Berdasarkan ekspansi pertumbuhan gerai Alfa Express, sejak 2012 mengalami penurunan dari 176 outlet, menjadi sekitar 116 gerai pada 2011.
Adapun Lawson yang baru dikembangkan sejak 2011, pertumbuhannya cukup signifikan menjadi 84 gerai baru pada 2012 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 10 gerai. Sementara Alfamidi bertumbuh dari 323 gerai pada 2011 menjadi 452 gerai pada tahun 2012.