Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (26/5/2015) akan tertekan penguatan indeks dolar AS.
“Penguatan dollar index hingga dini hari tadi berpeluang menjaga tekanan pelemahan terhadap rupiah hari ini, ” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (26/5/2015).
Dikemukakan saat ini mungkin hanya intervensi BI, yang dapat membantu mencegah pelemahan yang terlalu tajam.
Dikemukakan harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS the Fed bertahan di pasar global hingga dini hari tadi, sehingga mendorong indeks dolar untuk melanjutkan kenaikkannya yang dimulai akhir pekan lalu.
Jika data ekonomi AS yang diumumkan gagal mengkonfirmasi ekspektasi kenaikan suku bunga tersebut, maka secara otomatis penguatan indeks dolar akan terkoreksi.
“Malam nanti ditunggu data harga rumah AS dan consumer confidence index yang diperkirakan stabil,” kata Rangga.
Rangga menilai tanpa penguatan dollar di pasar global, kondisi internal juga belum mampu mendukung penguatan rupiah.
“Angka inflasi yang akan diumumkan Senin mendatang masih diperkirakan naik, dan belum ada tanda perbaikan eksekusi pengeluaran pemerintah yang di semester I/2015. Pencapaiannya masih jauh dari cukup, untuk mencegah perlambatan ekonomi,” kata Rangga.