Bisnis.com, JAKARTA - Stephanus Turangan, Direktur Utama PT Trimegah Securities Tbk. (TRIM), mengatakan pasar surat utang saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan pasar saham yang ikut terkoreksi akibat perlambatan ekonomi.
Selain melakukan penjaminan emisi obligasi untuk TLKM, Trimegah masih memiliki dua pipeline penerbitan obligasi dari dua emiten.
“Di semester I selain Telkom ini ada dua lagi. Masih di sektor keuangan, ada perbankannya satu. Nilainya masing-masing sekitar Rp1 triliun-Rp1,5 triliun,” kata Stephanus di Jakarta.
Adapun, pada semester II/2015, katanya, sudah ada beberapa emiten yang berencana menerbitkan obligasi. Namun, pihaknya belum bisa membeberkan secara merinci mengenai jumlah dan nilainya.
Menurutnya, masih beratnya pasar saham membuat pasar obligasi lebih diminati investor. Terkait penerbitan obligasi dengan tenor panjang 30 tahun seperti yang dilakukan Telkom, Stephanus menilai banyak perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Sayangnya, tidak semua perusahaan bisa melakukan.
“Telkom itu karena peringkat idAAA, kemudian BUMN, ketiga kinerja keuangan cukup bagus. Itu kuncinya, memang sedikit berat kalau bukan BUMN yang melakukan,” jelasnya.
Laksono Widodo, Direktur Capital Market PT Mandiri Sekuritas, mengatakan saat ini tidak sedikit perusahaan yang berminat untuk menerbitkan obligasi. Saat perbankan sedang menahan laju kredit, sangat memungkinkan perusahaan mencari pendanaan melalui obligasi.
“Daya serap obligasi korporasi cukup bagus. Di Mansek, penerbitan saham sedang slow, berbeda dengan penerbitan obligasi yang naik cukup banyak,” katanya.
Dari target 20 penerbitan obligasi yang ditangani Mansek, saat ini sudah terealisasi sekitar 7 penerbitan obligasi.