Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (21/5/2015) berpeluang menguat hingga akhir perdagangan.
“Rupiah berpeluang menguat hari ini, terutama jika data China baik,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (21/5/2015).
Dikemukakan investor terlihat khawatir dengan rilis notulensi FOMC meeting dini hari tadi.
“Pernyataan the Fed yang ternyata semakin enggan menaikkan suku bunga di Juni, berpeluang menjaga tren pelemahan dolar khususnya di negara berkembang ke depannya,” kata Rangga.
Rangga mengatakan seperti yang diperkirakan, notulensi FOMC meeting menunjukkan the Fed yang lebih enggan untuk menaikkan suku bunga di bulan Juni.
Tidak hanya itu, ujarnya Fed juga mengatakan kenaikan hanya akan terjadi secara terencana mengikuti panduan yang diberikan dari pertemuan ke pertemuan.
Indeks dolar, tambahnya, justru menguat merespons komentar tersebut. Sementara itu yield UST 10 tahun turun.
“Ditunggu angka manufaktur China pagi ini yang diperkirakan membaik. Angka manufaktur AS ditunggu Kamis malam diperkirakan juga membaik,” kata Rangga.
