Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutup Banyak Toko, Hero Supermarket Merugi Rp33,1 Miliar

Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) harus menelan pil pahit akibat menderita rugi bersih Rp33,19 miliar pada triwulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih mengantongi laba bersih Rp55,34 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) harus menelan pil pahit akibat menderita rugi bersih Rp33,19 miliar pada triwulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih mengantongi laba bersih Rp55,34 miliar.

Presiden Direktur Hero Supermarket Stephane Deutsch mengatakan pertumbuhan penjualan diraih di semua format gerai pada kuartal I/2015. Namun, kenaikan biya menyebabkan kerugian pada periode tersebut.

"Kebijakan-kebijakan baru telah dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan mengendalikan biaya bersamaan dengan penutupan gerai yang tidak menguntungkan dan diharapkan akan membantu meningkatkan kinerja perseroan di sisa tahun ini," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/4/2015).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan bersih emiten berkode saham HERO pada kuartal I tahun ini mencapai Rp3,57 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya Rp3,13 triliun. Namun, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp2,77 triliun dari Rp2,37 triliun.

Untuk itu, laba kotor perseroan mencapai Rp800,87 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp752,2 miliar.

Beban usaha yang meningkat menjadi Rp879,69 miliar dari Rp746,86 miliar membuat perseroan pada tahun ini membukukan rugi usaha Rp37,63 miliar. Padahal, setahun sebelumnya perseroan meraup laba usaha Rp51,01 miliar.

Dia mengungkapkan, selain biaya tenaga kerja yang lebih tinggi akibat kenaikan upah minimum, perseroan juga mengalami peningkatan shrinkage pada bisnis makanan. Peningkatan itu karena naiknya penjualan produk segar serta pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan yang lebih ketat.

Tidak hanya itu, sambungnya, terdapat juga biaya yang berkaitan dengan aktivitas rasionalisasi gerai dengan penurunan jumlah gerai pada akhir kuartal pertama menjadi 660 gerai untuk seluruh merek perseroan.

Pada kuartal I/2015, perseroan mengurangi jumlah gerai bersih 44 unit, termasuk dua Giant Extra, empat Hero Supermarket dan Giant Expres, sembilan Guardian dan 29 Starmart. Namun, perseroan juga membuka lima gerai baru pada triwulan pertama pada tahun ini.

Hingga 31 Maret 2015, Hero Supermarket mengoperasikan 660 gerai yang terdiri dari 53 Giant Extra, 161 Hero Supermarket dan Giant Expres, 340 gerai kesehatan dan kecantikan Guardian, satu gerai IKEA, dan 150 convenience store Starmart.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper