Bisnis.com, JAKARTA – Kazakhstan mencatatkan diri sebagai negara paling agresif menambah cadangan emasnya secara berturut-turut sejak Oktober 2012. Sementara itu, Tajikistan menasbihkan diri sebagai negara yang terus menambah cadangan emasnya sepanjang tahun ini.
Pada hari ini, World Gold Council (WGC) merillis data negara yang menambah cadangan emasnya sampai Februari 2015.
Kazakhstan menjadi yang paling agresif menambahkan cadangan emasnya sejak Oktober 2012. Negara bekas wilayah Uni Sovyet itu mencatatkan penambahan emas sebesar 92,1 ton sejak 2012. Dalam data WGC, aksi Kazakhstan untuk menambah cadangan emas sebagai pembelian dan alat tukar.
Sementara itu, Tajikistan juga terus menambah cadangan emasnya sepanjang tahun ini. Sampai Februari, negara yang juga berada di kawasan bekas Uni Sovyet itu telah menambah cadangan emas sebesar 0,9 ton untuk diperjualbelikan kembali.
Malaysia mencatatkan diri sebagai negara ketiga yang menambahkan cadangan emas pada Februari kemarin. Negeri Jiran itu menambah cadangan emas sebesar 0,6 ton.
Sebelumnya, Suluh Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures, mengatakan harga emas berpotensi mendapatkan dukungan kembali pasca buruknya data tenaga kerja AS pada Maret kemarin. Dukungan berasal dari aksi bank sentral global yang menambah cadangan emasnya.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 17:53 WIB, harga emas melonjak 0,73% menjadi US$1.203 per troy ounce atau Rp499.380 per gram, sedangkan harga beli emas Antam turun 0,36% menjadi Rp548.000 per gram.