Bisnis.com, JAKARTA— Thailand berencana memangkas area produksi karet dalam usaha mendongkrak harga karet. Komoditas tersebut terus diperdagangkan melemah di bursa Jepang pada Selasa (31/3/2015).
Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman September 2015, diperdagangkan turun 1,01% ke harga 205,90 yen atau Rp22.409 per kilogram pada penutupan perdagangan siang.
Komoditas berjangka itu hari ini berfluktuasi pada kisaran 205,60—208,60 yen per kilogram setelah dibuka turun 0,19% ke harga 207,30 yen per kilogram.
Kementerian Pertanian Thailand hari ini mengumumkan rencana mengurangi area perkebunan karet seluas 320.000 hektare untuk mendongkrak harga.
Pemerintah negara produsen karet terbesar dunia tersebut juga menyatakan akan menerapkan kebijakan untuk mendorong konsumsi karet di dalam negeri, termasuk penggunaan 8.000 ton karet untuk tambahan material pembangunan jalan, lapangan sepak bola kecil dan ban.
Pergerakan Harga Karet Kontrak September di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
31/3/2015 | 205,90 | -1,01% |
30/3/2015 | 208,00 | -1,56% |
27/3/2015 | 211,30 | -2,18% |
26/3/2015 | 216,00 | +1,03% |
25/3/2015 | 213,80 |
|
sumber: Bloomberg