Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet kembali anjlok pada Senin (30/3/2015) tertekan oleh sinyal permintaan semakin melemah seiring penurunan kinerja industri di Jepang dan China.
Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman September 2015, diperdagangkan turun 1,56% ke harga 208,00 yen per kilogram pada penutupan perdagangan siang.
Komoditas berjangka tersebut hari ini berfluktuasi setelah dibuka naik 0,19% ke harga 211,70 dan sempat anjlok hingga 2,18% ke angka 206,70 yen atau Rp22.646 per kilogram.
Produksi industri Jepang turun 3,4% pada Februari dibandingkan Januari. Penurunan output industri tersebut lebih dalam dibandingkan estimasi 1,9% para ekonomi yang disurvei Bloomberg.
Sinyal negatif juga datang dari China, konsumen karet terbesar dunia. Gubernur Bank Sentral China Zhou Xiaochan mengatakan laju perlambatan ekonomi dan disinflasi China suda terlalu parah.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
30/3/2015 | 208,10 | -1,70% |
27/3/2015 | 211,70 | -2,26% |
26/3/2015 | 216,60 | +1,31% |
25/3/2015 | 214,60 | -1,43% |
24/3/2015 | 216,90 | +1,31% |
sumber: Bloomberg