Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Tembus 5.500, Ini Perhitungannya

Indeks harga saham gabungan berpotensi menyentuh level 5.500 dalam waktu dekat didorong aksi beli bersih asing di pasar saham Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan berpotensi menyentuh level 5.500 dalam waktu dekat didorong aksi beli bersih asing di pasar saham Indonesia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus mencatat rekor baru. Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,11% ke level 5.451,42 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Padahal, pada perdagangan sesi I, IHSG terus tertekan, hingga akhirnya pada penutupan sesi II kembali melakukan penguatan.

Adapun, aksi beli bersih (net buy) asing mencapai Rp1,24 triliun dengan volume 203,53 juta saham. Secara keseluruhan, total saham yang diperjualbelikan mencapai Rp7,76 triliun dengan volume 6,82 miliar lembar.

Tingginya net buy asing pada perdagangan kemarin membuat total net buy asing sepanjang tahun berjalan sudah mencapai Rp10,60 triliun. Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengatakan asing semakin percaya diri masuk ke pasar Indonesia menandakan kondisi ekonomi Indonesia yang positif.

“IHSG terus mencatakan rekor, aksi beli juga semakin tinggi, begitu juga dengan market cap, terus meningkat,” kata Hoesen di Gedung BEI, Kamis (26/2/2015).

Hans Kwee, analis PT Quant Kapital Investama mengatakan, sepanjang perdagangan kemarin indeks berada di zona merah. Namun, maraknya asing yang masuk ke pasar saham Indonesia membuat indeks kembali melakukan penguatan di akhir penutupan.Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat asing terus menyesaki pasar saham Indonesia.

“Membaiknya Yunani dan pernyataan Janet Yellen yang menenangkan bahwa suku bunga acuan The Fed tidak akan naik semester I,” kata Hans saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (26/2/2015).

Terus menguatnya IHSG memang didorong oleh investor asing. Sedangkan investor lokal justru banyak melakukan aksi profit taking. Hal ini lantaran sebagian besar investor lokal berjiwa trader, jadi ketika untung sedikit langsung melakukan aksi profit taking.

“Setelah ini indeks akan konsolidasi dulu. Kemudian, ada juga potensi IHSG menyentuh level 5.500, tapi tidak dalam pekan ini. Mungkin pekan depan ada peluang. Pekan depan ada rilis data inflasi, mungkin masih bagus tapi tidak bisa membuat BI mengambil langkah menurunkan BI rate,” jelasnya.

Menurutnya, sepanjang Februari ini asing memang berbondong-bondong masuk ke pasar saham. Ketika risiko di negara emerging market berkurang, termasuk Indonesia, asing akan masuk ke pasar obligasi dahulu. Itu terjadi pada Januari lalu dimana asing masuk ke pasar surat utang negara hingga Rp39 triliun.

Namun, pada Februari, asing mulai masuk ke pasar saham lantaran yield di pasar SUN terus turun. “Setelah obligasi, pasti masuk ke saham. Investor melepas investasi dollarnya, emasnya, dan sebagainya untuk kemudian masuk ke saham.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper