Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi berdenominasi valas pada semester kedua tahun ini.
Suwoko Singoastro, Direktur Treasury & Financial Institution BNI, mengatakan nilai obligasi yang akan diterbitkan sekitar US$500 juta dan sudah dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun ini.
"Tujuannya untuk pengelolaan likuiditas di mana sebagian besar untuk menggantingkan funding-funding yang jatuh tempo," jelasnya kepada bisnis.com, Kamis (12/2/2015).
Penerbitan obligasi ini menurut Suwoko juga akan memperbaiki struktur pendanaan valas BNI di mana komposisi dana jangka panjang dan jangka pendek menjadi lebih ideal.
Sebelumnya, BNI juga berniat menerbitkan obligasi berdenominasi mata uang Yen atau samurai bond pada 2016 mendatang untuk refinancing obligasi yang akan jatuh tempo pada 2017.
Suwoko mengatakan nilai obligasi yang akan diterbitkan berkisar setara US$500 juta - US$1 miliar.
"2017 ada [obligasi] jatuh tempo sehingga tahun depan kita mau issue, di pikiran saya issue samurai bond minimal [setara] US$500 juta, tapi saya pengen sampai US$1 billion," jelasnya.
Dia menjelaskan, jumlah tersebut bisa terserap karena BNI memiliki mitra yang cukup banyak di Jepang.
Hingga saat ini BNI telah menjalin kerjasama dengan 54 bank regional Jepang di mana setiap bank diasumsikan bisa menyerap US$20 juta.
"[Denominasi] Yen semua tapi kita langsung swap dengan dollar, buat bank Jepang berarti 2 Miliar Yen itu kecil banget," terangnya.