Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Srinaita Ginting mengatakan penerbitan obligasi valas yang lebih variatif tahun depan dipacu oleh tingginya kebutuhan untuk menempatkan likuiditas berdenominasi yen dan euro di pasar.
“Ya kalau dulu kan porsi terbesar US dolar, sekarang sudah mulai terdistribusi ke yen,” kata Loto. Padahal pada saat yang bersamaan kepemilikan asing dalam instrumen surat utang dinilai sudah terlalu tinggi dengan persentase lebih dari 39%.
Di sisi lain, tahun depan instrumen yang disediakan khusus bagi pelaku pasar ritel hanya sukuk ritel (sukri) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Loto mengatakan seharusnya hal ini tak menciutkan persentase investor dalam negeri yang porsinya sudah kian turun. Pasalnya, menurutnya saat ini sudah banyak bank-bank yang menjual instrumen konvensional secara ritel.
Sementara, saat dimintai tanggapannya terkait hal ini Menkeu Bambang Brodjonegoro menyatakan tingginya kepemilikan asing memang menjadi perhatian khusus. “Ini memang menjadi concern, tapi kalau kita mau tinggi yang penting kita bisa menjaga supaya tidak terjadi reversal,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan tidak ada persentase berapa kepemilikan asing yang ideal. Adapun cara yang paling baik untuk meminimalisasi risiko pembalikan dana adalah dengan meningkatkan kedalaman pasar domestik. Namun, menurutnya langkah itu bukanlah pekerjaan mudah.
Pemerintah memang tengah mengembangkan sebuah sistem perdagangan elektronik yang bisa mendeteksi apakah investor di pasar surat utang berstatus warga negara Indonesia atau asing. Meski begitu, Loto mengatakan sistem tersebut belum tentu digunakan untuk membatasi kepemilikan asing dalam obligasi keluaran pemerintah.
Sejauh ini, sistem tersebut dikembangkan untuk meningkatkan transparansi harga dan transaksi di pasar surat utang. Menurutnya, alih-alih membatasi kepemilikan asing dengan sistem tertentu pemerintah bisa saja menerapkan holding period tertentu untuk mencegah pembalikan (reversal) secara tiba-tiba dan massal.
Penerbitan Obligasi Valas 2015 Lebih Variatif
-Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Srinaita Ginting mengatakan penerbitan obligasi valas yang lebih variatif tahun depan dipacu oleh tingginya kebutuhan untuk menempatkan likuiditas berdenominasi yen dan euro di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ardhanareswari AHP
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 19 Desember 2024
1 jam yang lalu