Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Penjualan, Pemilik KFC Buka 47 Gerai pada 2015

PT Fast Food Indonesia Tbk pemilik gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) berencana membuka 47 gerai baru di tahun 2015. Ekspansi ini dianggap berguna untuk menggenjot penjualan yang dibayangi pelemahan daya beli.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Fast Food Indonesia Tbk pemilik gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) berencana membuka 47 gerai baru pada 2015. Ekspansi ini dianggap berguna untuk menggenjot penjualan yang dibayangi pelemahan daya beli.

Direktur Keuangan Fast Food Indonesia (FAST) Justinus D. Juwono menjelaskan pembukaan gerai baru ini terdiri dari dua tipe, yakni 30 unit untuk gerai tipe regular dan 17 gerai untuk tipe KFC Box.

"Kalau dilihat dari sisi makro ekonomi daya beli kayaknya akan melambat. Maka kami harap dari pembukaan gerai bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan," ujar Justinus saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/11/2014).

Justinus menjelaskan hingga akhir 2014, jumlah gerai regular perseroan diperkirakan mencapai 490 unit. Dengan pembangunan 30 unit gerai di tahun depan maka diperkirakan jumlah gerai regular sebanyak 520 unit.

"Penambahan gerai [regular] tahun depan itu sama seperti jumlah pembukaan gerai tahun ini sebanyak 30 gerai. Yang membedakan, tahun depan perseroan akan membangun gerai tipe baru bernama KFC Box sebanyak 17 unit," jelasnya.

KFC Box merupakan inovasi perseroan dalam berekspansi. Mengingat selain bisa melebarkan pemasarannya, nilai investasi yang dikeluarkan untuk membuka gerai ini jauh lebih murah dari pada membuka gerai regular. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat biaya investasi 10% lebih mahal, kata Justinus.

Justinus mengatakan untuk membangun satu KFC Box diperkirakan hanya dibutuhkan 40% dari biaya investasi gerai regular sebesar Rp4miliar-Rp5 miliar. Dengan kata lain untuk membuka satu KFC Boc hanya dibutuhkan investasi sebesar Rp1,6 miliar hingga Rp2 miliar.

"Ekspansi lebih masih kami butuhkan. Maka itu kami buka KFC Box ini dengan dimulai pembukaan tiga gerai di akhir tahun ini," katanya.

Selain menjadikan rencana ekspansi sebagai prioritas, pada tahun depan perseroan juga akan tetap waspada dengan terus meningkatnya biaya produksi karena kenaikan upah buruh dan bahan bakar minyak. Untuk itu pihaknya terus melakukan efisiensi terhadap penyediaan bahan baku, juga melakukan promo khusus yang dapat meningkatkan transaksi pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper