Bisnis.com, LONDON – Harga Seng mengalami penguatan untuk pertama kalinya dalam minggu ini setelah pasokan berada di level terendah dalam dua bulan terakhir.
Daniel Briesemann, analis Commerzbank AG, mengatakan kondisi ini menandakan pergerakan seng akan mengalami penguatan lebih jauh untuk jangka menengah.
"Situasi seng di pasar global saat ini sedang dalam kondisi yang amat ketat," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Rabu (22/20).
Pada penutupan kemarin, seng untuk tiga bulan di London Metal Exchange (LME) mengalami penguatan sebesar 1% menjadi US$2.231 per ton.
Permintan seng mengalami peningkatan dan diperkirakan akan melebihi produksi pada tahun ini hingga tahun depan.
Pada tahun ini kelebihan permintaan akan mencapai 403.000 ton dan tahun depan diperkirakan mencapai 366.000 ton.
Permintaan dunia untuk seng pada tahun ini telah mengalami peningkatan hingga 5,1%. Kondisi ini membuat komoditas itu dianggap potensial mengalami penguatan hingga tahun depan.
Sedangkan, sampai saat ini pasokan seng di gudang mengalami penyusutan sebesar 0,4% menjadi 717.050 metrik ton dan menjadi level terendah sejak Agustus lalu.