Bisnis.com, TOKYO - Saham Asia berjatuhan pada perdagangan hari ini, Rabu (10/9/2014), karena pasar bertaruh pada kebijakan Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.
Hal ini membuat imbal hasil (yield) obligasi AS lebih tinggi dan membuat US$ pada posisi yang baik yaitu mendekati titik tertinggi selama 14 bulan terakhir terhadap mata uang utama.
Beberapa saham teknologi terpukul setelah saham Apple Inc turun karena kegembiraan awal atas pengumuman produk baru termasuk jam tangan, iPhone yang lebih besar dan layanan pembayaran mobile.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,2%. Jika berkelanjutan, itu akan menandai penurunan terbesar untuk indeks regional dalam hampir enam bulan.
Indeks dollar mendekati puncak tertingginya pada 2013, yen mendekati titik terendah dalam 6 tahun terhadap nilai tukar dolar.
Indeks acuan bursa Asia Tenggara cenderung bergerak melemah pada pertengahan perdagangan Rabu (10/9/2014), dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) paling tertekan.
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, lima diantaranya kompak melemah, sedangkan satu indeks stagnan.
IHSG anjlok 0,92% ke 5.149,07, disusul oleh PSEI Indeks di Manila Filipina dan bursa Kuala Lumpur FTSE masing-masing sebesar 0,28% dan 0,27%. Adapun satu indeks yang stagnan adalah Ho Chi Minh.
Indeks Nikkei turun 0,4%. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS naik.
PASAR GLOBAL (10/9/2014): Kecemasan Federal Reserve Bikin Saham Asia Jatuh & Dolar AS Berkibar
Saham Asia berjatuhan pada perdagangan hari ini, Rabu (10/9/2014), karena pasar bertaruh pada kebijakan Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Mandiri Sekuritas Pasang Target IHSG 8.150 pada 2025
9 jam yang lalu