Bisnis.com, JAKARTA - Porsi kepemilikan asing yang memuncak di surat berharga negara harus tetap diwaspadai oleh otoritas fiskal dan moneter.
Kepala Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih keluar-masuk dana di surat utang tak semudah pasar saham. "Gampang menjual-belikan,” ungkapnya, Kamis (7/8/2014).
“Kita banyak bergantung pada BI dalam hal ini,” ungkap Lana.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai asing memang mengendalikan pasar surat utang dalam negeri. Bahkan, katanya, dalam daily trading porsi asing bisa mencapai 70% sedangkan pemegang SBN dalam negeri cenderung mengambil posisi hold dan tak banyak melakukan trading.
Memang harus diwaspadai resiko pembalikan dana. “Ini memang resiko open market karena enggak mungkin membatasi asing,” ungkapnya.
Hal yang bisa dilakukan adalah memperkuat investor domestik sambil tetap mengandalkan BI sebagai penyelamat jika terjadi sesuatu.