Bisnis.com, JAKARTA—PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) agresif mencari lahan baru hingga ke Makassar, Medan, dan Surabaya, untuk membangun mal dan perkantoran.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan sejak 2010 perseroan mulai melakukan diversifikasi lokasi.
Setelah berpusat di BSD City, Serpong, perseroan juga bergerak ke Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Balikpapan, dan Medan.
“Kami juga sekarang punya lahan di Manado dan Semarang. Potensi lahan yang kami cari kemungkinan di Makassar dan Medan, Surabaya juga. Tapi kota yang lagi kami seriusi itu Makassar,” ujarnya seusai RUPS Tahunan, Selasa (20/5/2014).
Meski belum bisa disebutkan lokasi pasti dan nilainya, tetapi lahan di Makassar itu kurang lebih sekitar 5 hektare yang akan dibangun gedung mixed-use.
“Nilai akuisisi belum bisa di-share, masih due dilligence. Selain di sini, kami juga tetap terbuka untuk kota-kota lain,” ujarnya.
Hermawan mengatakan sejak 2012, perseroan terus melihat peluang di kota-kota besar, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.
“Yang sudah terealisasi itu kami akuisisi mall di Semarang, lalu ada kerja sama lahan 14 hektare di Manado. Sejak 2012—2013 kami juga nambah di Samarinda dan Palembang,” ujarnya.
Setelah mengakuisisi PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI), Hermawan mengatakan praktis portofolio properti perseroan tidak hanya di Serpong saja, tapi juga sudah tersebar di wilayah lain di Indonesia.
Meski demikian, aset Bumi Serpong Damai yang terbesar masih di BSD City seluas 3.000 ha. Perseroan saat ini memiliki land bank kurang lebih seluas 4.000 ha. “Tanah ini [4.000 ha] kami asumsikan dapat kami kembangkan 20-25 tahun ke depan,” ujarnya.
Bumi Serpong Damai menganggarkan belanja modal Rp3 triliun tahun ini yang seluruhnya bersumber dari dana internal serta dari private placement 5% senilai Rp1,59 triliun yang baru-baru ini didapatkan.
“Capex Rp3 triliun dari kas dan dari saham baru 5% pada April lalu. Kalau ditotal dana cash kami itu Rp4,3 triliun. Saya rasa dengan dana internal yang ada masih cukup untuk ekspansi beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Selain itu, perseroan juga masih memiliki opsi menerbitkan saham baru sebesar 5% lagi. Perseroan sudah mengantongi persetujuan dari OJK untuk menerbitkan saham baru total 10% hingga tahun depan, di mana 5% saham baru sudah direalisasikan bulan lalu.
Adapun hingga kuartal I/2014, capex yang terserap sudah Rp800 miliar yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pembebasan lahan.