Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Resources Minerals Berencana Delisting dari Bursa Efek London

Asia Resources Minerals Plc (ARMS), induk PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) berencana melakukan penghapusan pencatatan (delisting) dari Bursa Efek London.

Bisnis.com, JAKARTA — Asia Resources Minerals Plc (ARMS), induk PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) berencana melakukan penghapusan pencatatan (delisting) dari Bursa Efek London.

Hal itu tertuang dalam pengumuman Asia Resources yang dirilis pada Selasa (6/5/2014) waktu London dan dikutip di Jakarta pada Rabu (7/5/2014).

Sejumlah pemegang saham utama ARMS termasuk Samin Tan melalui Ravenwood Company Acquisition Limited (RACL) dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN), telah meminta agar saham BRAU dibagikan kepada para pemegang saham ARMS.

“Mereka percaya ini akan menyederhanakan kepemilikan saham, yang kemudian akan menghilangkan kebutuhan untuk berbasis di London,” ungkap manajemen ARMS seperti dikutip, Rabu (7/5/2014).

Mereka juga percaya pilihan ini akan mengurangi biaya dan meningkatkan nilai pemegang saham, serta ada potensi untuk mendistribusikan uang tunai lebih dari US$500 juta. Namun belum jelas bagaimana mekanisme sumber dana ini berasal.

“Namun, beberapa pemegang saham lain tetap ingin mempertahankan struktur perusahaan yang ada seperti sekarang ini,” ungkap manajemen.

Dengan adanya perkembangan ini, ARMS menunda penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2014 menjadi Jumat, 27 Juni 2014.

Pasalnya, keputusan untuk mendistribusikan saham PT Berau atau tidak, akan berdampak pada direksi yang akan melakukan pemilihan kembali (re-election) pada acara tahunan itu.

“Kesimpulan untuk mengeksekusi apakah kami akan mendistribusikan saham PT Berau, akan diumumkan sebelum 3 Juni 2014,” ungkap manajemen.

Chairman Asia Resources Chris Walton mengatakan manajemen ARMS mempertimbangkan setiap proposal yang ada, yang dalam hal ini diajukan oleh sejumlah pemegang saham utama.

“Di sisi lain, kami juga perlu mempertimbangkan pandangan dari pemegang saham minoritas. Kami secara aktif terlibat dengan seluruh pemegang saham untuk meminta pandangan mereka,” ujarnya.

Seperti diketahui, setelah pisah dari Grup Bakrie dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan nilai transaksi hingga US$501 juta, aset ARMS satu-satunya kini praktis hanya PT Berau Coal Energy Tbk. dengan kepemilikan saham hingga 85%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper