Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih periode berjalan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) pada triwulan I/2014 merosot 5,31% menjadi Rp60,09 miliar.
Adapun, laba bersih periode berjalan pada triwulan I/2013 sebesar Rp63,46 miliar. Menurunnya laba bersih disebabkan karena meningkatnya beban pokok pendapatan sebesar 21,14% menjadi Rp22,18 miliar dari Januari-Maret 2013 sebesar Rp18,31 miliar. Emiten menara itu juga terbebani rugi selisih kurs sebesar Rp329,2 miliar, sedangkan pada triwulan I/2013 perseroan mendulang laba selisih kurs Rp433,51 miliar.
Besarnya beban pokok pendapatan membuat laba usaha pada Januari-Maret tahun ini menurun 2,62% menjadi Rp76,51 miliar dari laba usaha Januari-Maret 2013 sebesar Rp78,57 miliar. Pendapatan usaha pada triwulan I/2014 sebesar Rp116,29 miliar, naik 7,48% dari pendapatan usaha periode sama tahun lalu sebesar Rp108,2 miliar. Pendapatan usaha sepanjang 3 bulan pertama tahun ini disumbang besar, yakni 97,89%, oleh sewa menara telekomunikasi. Nilainya Rp113,84 miliar. Adapun, pendapatan dari pemeliharaan menara sebesar Rp2,45 miliar.
Pada 21 April 2014 IBST memperoleh surat pemberitahuan efektif atas pernyataan pendaftaran penawaran umum terbatas I. Perseroan akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I kepada pemegang saham persroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahuu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 207.831.527 lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 per saham. Harga penawaran Rp3.176 per saham. Maka, total dana yang dapat diraup dari rights issue sebesar Rp660,07 miliar.