Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar Dolar AS melemah terhadap yen menyusul meningkatnya ketegangan di Ukraina sehingga menekan optimisme atas pertumbuhan ekonomi AS meski data mengenai produk berdaya tahan lama cukup menggembirakan.
Dolar AS diperdagangkan pada posisi 102,30 atas yen atau mendekati level terendah dalam sepekan pada posisi 102,085 kemarin. Pelemahan itu terjadi setelah pasukan Ukraina menewaskan lima anggota pemberontak saat pasukan pemerintah memberangus benteng pertahanan kelompok separatis.
"Meski dampak ketegangan itu masih terbatas pada pasar mata uang, namun eskalasi ketegangan di Ukraina cenderung membuat pasar berisiko," ujar Kyosuke Suzuki, direktur Societe Generale sebagaimana dikutip Bloomberg, (Jumat/4/2014) .
Kekhawatiran meluasnya konflik antara negara Barat dan Rusia menghantui prospek perekonomian AS yang mulai cerah. Sedangkan pesanan terhadap produk berdaya tahan lama selama Maret naik 2,6% atau di atas perkiraan para analis yang hanya sebesar 2%.
Saham-saham Wall Street juga mampu bertahan setelah saham Apple Inc menguat akibat pertumbuhan pendapatannya yang tinggi pada saat terjadi aksi buyback. Namun demikian kekhawatiran atas perkembangan di Ukraina tetap membayangi.