Bisnis.com, JAKARTA— PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) menghabiskan sekitar Rp1,34 triliun dari total dana perolehan penawaran umum perdana (intitial public offering/IPO) senilai Rp1,42 triliun.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perseroan, Selasa (8/4/2014) sebagian besar dana hasil IPO pada Juni tahun lalu itu tersita untuk melunasi utang entitas anak, PT Saratoga Sentra Business, pada Standard Chartered Bank. Utang yang dilunasi senilai US$50 juta atau setara dengan Rp483,5 miliar yang jatuh tempo pada 12 Januari 2014 dengan bunga 4,9% per tahun.
Namun dalam realisasinya pelunasan utang ini menyedot hingga Rp499,91 miliar. Perbedaan ini terjadi karena pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Depresiasi nilai tersebut membuat jumlah nominal yang dibayarkan membengkak dibandingkan dengan rencana saat penawaran umum.
Sementara itu sekitar Rp359,4 miliar diperuntukkan perseroan untuk melunasi utang perusahaan yang timbul terhadap PT Rasi Unggul Bestari sehubungan dengan akuisisi saham tambahan PT Mitra Pinasthika Mustika.
Adapun sekitar Rp483,52 miliar dialokasikan untuk mendanai sejumlah kegiatan investasi, termasuk memberikan pinjaman senilai US$8,3 juta atau Rp80,2 miliar kepada PT Lintas Marga Sedaya (LMS) melalui PT Bhaskara Utama Sedaya yang bergerak dalam sektor infrastruktur.
Sementara itu sisa dana hasil IPO sebesar Rp80,27 miliar dialokasikan pada tabungan dan deposito. Perseroan menyimpan dana sebesar Rp34,65 miliar. Adapun dana senilai Rp45,61 miliar disimpan dalam bentuk deposito pada Bank Permata.
