Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indosat Tbk. (ISAT) akhirnya melepas seluruh saham miliknya di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan harga penjualan Rp5.800 per saham.
Perusahaan telekomunikasi tersebut menjual 239.826.310 lembar saham atau 5% dari modal ditempatkan dan disetor TBIG melalui accelerated book-built kepada sejumlah investor institusional.
Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte. Ltd. sebagai co-lead manager.
"Nilai dari transaksi ini sekitar Rp1,39 triliun sebelum komisi dan biaya-biaya. Penyelesaian dari transaksi ini diharapkan dapat dilakukan pada 19 Maret 2014," tulis Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, dalam keterbukaan informasi, Jumat (14/3/2014).
Setelah penyelesaian transaksi, Indosat tidak lagi memiliki saham di TBIG.
Harga penjualan Rp5.800 tersebut terdiskon 3,73% dari harga penutupan perdagangan TBIG pada Kamis (13/3) sebesar Rp6.025.
Indosat pernah menyatakan bahwa penjualan kepemilikan saham TBIG sebesar 5% bakal dipakai untuk belanja modal pada 2014 yang dianggarkan sebesar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun.
Perseroan menargetkan kantongi dana dari penjualan saham di TBIG sebesar US$120 juta-US$130 juta.
Cerita Indosat hingga akhirnya ingin melepas kepemilikan saham di TBIG bermula pada 7 Februari 2012.
Itu terjadi saat TBIG menandatangani perjanjian dengan Indosat.
Isi perjanjian, TBIG membeli 2.500 aset menara ISAT dan menyewakan kembali menara tersebut kepada Indosat.
Nilai transaksi sebesar US$406 juta dan potensi tambahan bagi hasil sampai maksimum sebesar US$112,5 juta.
Pembayaran US$406 juta tersebut dilakukan dalam bentuk kas dan saham baru TBIG yang akan diterbitkan.
Lantas, TBIG menerbitkan saham baru sebanyak 239.826.310 saham dengan harga pelaksanaan Rp3.156,8 per saham.
Penerbitan saham baru tersebut mewakili sekitar 5% dari modal disetor TBIG setelah penerbitan saham baru.