Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Schroders: Orang Indonesia Lebih Pede Investasi Tahun ini

Faktor Pemilu ternyata tidak menghalangi orang berinvestasi tahun ini. Buktinya, 76% investor Indonesia merasa sangat percaya diri untuk berinvestasi tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Bisnis.com, JAKARTA—Faktor Pemilu ternyata tidak menghalangi orang berinvestasi tahun ini. Buktinya, 76% investor Indonesia merasa sangat percaya diri untuk berinvestasi tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebanyak 15% investor merasa tingkat kepercayaan dirinya untuk berinvestasi di tahun ini sama dengan tahun lalu, sedangkan 9% investor merasa agak tidak percaya.

Hal itu terungkap dalam hasil survei tentang Tren dan Tujuan Investasi Global 2014 (Global Investment Trends Report) oleh Research Plus Ltd yang ditunjuk Schroders.

Survei itu menunjukkan bahwa prioritas utama yang dipilih oleh hampir setengah responden Indonesia (46%) adalah menginvestasikan uang tunai.

CEO Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan jumlah rata-rata yang akan diinvestasikan atau diinvestasikan kembali (reinvestasi) oleh investor Indonesia tahun ini sekitar Rp636 juta, naik Rp180 juta dari tahun lalu.

“Setengah dari responden sedang mempertimbangkan investasi antara Rp150 juta hingga Rp300 juta. Hanya sekitar 20% yang berencana berinvestasi di atas Rp1 miliar,” ujarnya dalam paparan di kantornya, Kamis (6/3/2014).

Sebanyak 46% responden berencana menempatkan dananya untuk investasi termasuk di obligasi, ekuitas, properti, komoditas, dan dana pensiun.

Selanjutnya, 26% responden memilih akan menempatkan dananya di deposito bank, 18% untuk membiayai usaha pribadi, 5% untuk membayar utang, dan sisanya untuk membeli barang mewah.

Michael mengatakan pemilu terbukti tidak menjadi kekhawatiran investor untuk berinvestasi tahun ini. Secara global, sebenarnya tidak hanya di Indonesia yang tahun ini mengagendakan pemilihan kepala negara yang baru.

“Tidak hanya Indonesia, di India, Brazil, Turki, Afrika Selatan itu juga memilih pemimpin yang baru. Ekspektasi orang terhadap pemimpin baru bisa terjadi euforia, tapi bisa juga tenggelam kalau tidak sesuai ekspektasi,” ujarnya.

Survei menunjukkan kekhawatiran utama investor Indonesia untuk berinvestasi tahun ini masih pada faktor inflasi tinggi (46%), kemudian tarif pajak tinggi (28%), dan terakhir adalah pemulihan ekonomi yang lambat (24%).

Adapun survei dilakukan terhadap total 15.749 investor di 23 negara yang tersebar di seluruh dunia. Khusus di Indonesia, jumlah investor yang menjadi responden hanya 204 orang, di mana 85 orang atau sekitar 41% berada di rentang usia 25 hingga 34 tahun.

Investor yang dimaksud di sini adalah orang yang berniat untuk menginvestasikan setidaknya sebesar €10.000 (10.000 Euro atau sekitar Rp150 juta) dalam 12 bulan ke depan. Survei dilakukan secara online dalam periode 2—24 Januari 2014.

Secara global (tidak hanya Indonesia), hasil survei menunjukkan 82% investor berniat mempertahankan atau meningkatkan jumlah dana investasi mereka tahun ini.

Selain itu, 70% investor berniat menginvestasikan dana mereka dalam ekuitas (reksa dana) karena yakin bahwa kelas aset ini akan memberikan pertumbuhan yang sangat besar pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper