Bisnis.com, JAKARTA--Mulai 2015 para emiten mengumumkan informasi bisnis dan laporan keuangannya berdasarkan extensible business reporting language (XBRL).
Bursa Efek Indonesia tengah menyiapkan bahasa programming extended markup language tersebut agar dapat dipakai perusahaan publik yang tercatat di BEI. XBRL pada dasarnya merupakan upaya untuk menambah suatu deskripsi terstandar (tagging) pada informasi bisnis dan keuangan, termasuk laporan keuangan. XBRL menerapkan konsep metadata.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan nantinya laporan keuangan elektronik berbasis satu pendekatan, dalam business reporting language yang sama. Tidak hanya kuantitatif, data kualitatif pun akan berdasarkan bahasa serupa.
"Sekarang laporan keuangan pakai bentuk pdf, harus re-entry. Dengan XBRL, seluruh laporan keuangan dapat diakses cepat karena tiap unsur punya coding yang sama meski bahasanya berbeda-beda," tutur Hoesen, Jumat, (22/2/2014).
Dengan menggunakan XBRL, publik di Indonesia dan luar Indonesia dapat mudah mengaksesnya. Investor global yang sudah familiar dengan sistem laporan keuangan XBRL pun dapat mengakses laporan keuangan dari emiten-emiten Indonesia lebih mudah.
Mudah karena XBRL memiliki barcode pada informasi atau data. Pengguna dengan mudah dapat membaca laporan, mengelompokkan informasi, dan menganalisanya secara cepat.
"Upaya ini juga bisa menambah jumlah investor dan emiten. Regulator mudah memantaunya," ujar Hoesen.
Dalam setahun ini BEI merampungkan penyusunan taksonomi sistem tersebut. Saat ini hingga 3 pekan mendatang BEI menggelar public hearing dengan emiten. BEI Juga akan membahasnya dengan Ikatan Akuntan Indonesia.
Karena baru dalam bentuk draf, Hoesen tidak menyebut besaran investasi penggunaan XBRL.
.jpg?w=300&h=221)
