JAKARTA- PT Eastspring Investments Indonesia meneken kerja sama The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) Indonesia untuk mendistribusikan produk reksa dana saham Eastspring Investments Alpha Navigator kepada nasabah ritel HSBC di Indonesia.
Perjanjian ini ditandai dengan nota kesepakatan (MoU) yang ditandatangani oleh Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia, Riki Frindos dan Senior Vice President dan Head of Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana
Steven Suryana mengatakan HSBC membangun hubungan jangka panjang dengan memahami dan memenuhi kebutuhan nasabah untuk mengelola dan mengembangkan investasi mereka.
“Kami berkomitmen untuk menawarkan solusi terpilih yang bertitik berat dan terpusat pada nasabah. Produk ini akan menambah pilihan bagi nasabah untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan dan tingkat risiko mereka,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (19/2/2014)
Riki Frindos menyatakan gembira dengan adanya kerjasama dengan HSBC Indonesia, salah satu bank internasional dengan layanan wealth management terdepan.
“Reksa dana Eastspring Investments Alpha Navigator adalah salah satu produk unggulan kami yang akan mendukung nasabah HSBC untuk mencapai tujuan investasi mereka.”
Reksa Dana Saham Eastspring Investments Alpha Navigator adalah reksa dana saham terbuka yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan memberikan hasil investasi jangka panjang yang menarik kepada investor.
”Alpha Navigator” mengandung makna secara aktif melakukan navigasi terhadap pasar saham untuk mencari nilai tambah (alpha) bagi investor, melalui proses seleksi, perumusan dan pembobotan saham berdasarkan nilai fundamental.
”Produk ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi karena tidak membatasi diri dalam berinvestasi pada sektor ekonomi atau segmen indeks tertentu. Reksa dana ini memilih fokus pada “Best Ideas” dan memanfaatkan peluang investasi dari semua sektor dan berbagai jenis ukuran perusahaan untuk memberikan hasil investasi yang optimal,” ungkap Riki Frindos
“Kerja sama dengan HSBC akan memperluas jaringan distribusi kami dan merupakan wujud komitmen kami untuk turut mengembangkan industri pasar modal Indonesia. Saat ini baru terdapat sekitar 160.000 investor reksadana retail di Indonesia dari total 250 juta penduduk,” tambah Riki Frindos
Dalam acara konferensi pers tersebut, Riki Frindos mengungkapkan bahwa ia cukup optimis atas prospek industri reksadana di tanah air. Hal ini tercermin dengan masih meningkatnya total dana kelolaan reksadana Indonesia sebesar 2.64%, yaitu dari Rp.187,59 triliun padaakhir 2012 menjadi Rp.192,54 triliun di akhir tahun 2013 (data OJK) meskipun pasar keuangan tahun lalu mengalami tekanan yang cukup berarti.