Bisnis.com, JAKARTA--Penerbitan sukuk global diperkirakan akan meningkat dan mencapai lebih dari US$100 miliar pada tahun ini, seiring usaha sejumlah negara untuk terus mengembangkan regulasi yang bertujuan meningkatkan likuiditas dan kedalaman pasar.
Hal ini diungkapkan lembaga pemeringkat efek internasional Standard and Poor’s (S&P), Rabu (5/2/2014). Setelah sempat melambat pada tahun lalu, prospek emisi sukuk global jangka panjang tetap menjanjikan.
“Volume sukuk global sempat turun 13% pada tahun lalu. Kami perkirakan pasar sukuk global menjanjikan tahun ini, didorong perusahaan dan pengelola infrastruktur di Timur Tengah,” ujar Samira Mensah, Kredit Analis Standard & Poor's.
Total penerbitan sukuk global pada tahun ini diperkirakan melewati US$100 miliar apabila imbal hasil masih menarik bagi para penerbit. Setelah sempat melemah, dia meyakini penerbitan sukuk di Malaysia kembali meningkat seiring berlanjutnya program investasi di negara tersebut.
Malaysia, lanjutnya, diuntungkan dari besarnya basis investor sukuk dan tingginya likuiditas pasar obligasi. Sementara itu, keinginan penerbit sukuk global di kawasan Timur Tengah dan Asia juga melonjak.
“Hal ini seiring dengan berkembangnya industri semen di Malaysia dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini, Malaysia mengadopsi investasi di sektor swasta,” tuturnya.